Anjuran pemerintah mengenai physical distancing mulai menunjukkan pengaruh terhadap bisnis di berbagai industri, tidak terkecuali otomotif. Sejumlah pabrik memutuskan untuk mengurangi aktivitas produksi untuk sementara. Salah satu perusahaan yang melakukan pemberhentian sementara aktivitas produksi adalah PT Honda Prospect Motor (HPM). Selama dua pekan, mobil-mobil Honda akan berhenti diproduksi secara lokal mulai 13 April mendatang. Keputusan tersebut diambil untuk mengimbangi permintaan pasar nasional yang mengalami perlambatan. Namun, pihak HPM menjamin ketersediaan kebutuhan pasar hingga kebutuhan layanan seperti penjualan, perbaikan, dan suku cadang. Tidak hanya di Indonesia, cepatnya persebaran COVID-19 juga memengaruhi Eropa, Amerika Utara, dan bagian dunia lainnya. Hal tersebut memaksa Hyundai Motor Group (Hyundai) menunda proses produksi mereka di berbagai negara. Perusahaan asal Korea Selatan itu masih mengoperasikan pabrik-pabrik domestiknya, namun dari 12 pabrik untuk produksi global, salah satu yang berada di China sudah dihentikan operasionalnya. KIA yang masih menjadi bagian dari Hyundai juga sudah menghentikan operasional mereka pada pabrik di Amerika Serikat, Slowakia, dan India. Pemberhentian itu dilakukan karena penurunan drastis permintaan pasar. Dilansir dari Korea Times, Hyundai mengalami penurunan penjualan hingga 42% pada bulan Maret di Amerika Serikat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Sementara KIA mengalami penurunan sebesar 19%. Bukan hanya Hyundai yang mengalami krisis karena COVID-19, wabah ini juga memberikan dampak negatif untuk setiap perusahaan otomotif di dunia. Menurut Korea Automobile Manufacturers Association (KAMA), 18 produsen mobil bahkan harus menutup 88 pabrik mereka. sumber: marketeers.com